Ekologi
Tumbuhan
Ekologi tumbuhan berusaha
menerangkan rahasia kehidupan pada tahapan individu, populasi dan komunitas,
ketiga tingkatan utama itu membentuk sistem ekologi yang dikaji dalam ekologi
tumbuhan. Setiap tingkatan bersifat nyata dan tidak bersifat hipotetik seperti spesis, jadi
dapat diukur serta diobservasi struktur dan operasionalnya. Individu dan
populasi tidak terpisah-pisah, keduanya
membentuk asosiasi dan organisasi dalam pemanfaatan
energi dan materi membentuk suatu masyarakat
atau komunitas dan berintegrasi dengan faktor lingkungan
disekitarnya membentuk ekosistem.
Berdasarkan tingkatan integrasinya, secara ilmu kajian ekologi
tumbuhan dibagi dalam dua pendekatan, yaitu sinekologi
dan autekologi. Sinekologi, falsafah
dasarnya adalah tumbuhan secara keseluruhan merupakan kesatuan yang dinamis. Kelompok
tumbuhan dipengaruhi oleh dua hal, yaitu keluar masuknya unsur-unsur tumbuhan
dan turun naiknya berbagai variabel lingkungan hidup. Komunitas tumbuhan
(vegetasi) dianggap suatu organisme utuh yang bisa lahir, tumbuh, matang dan
akhirnya mati.
Bidang kajian utamanya
adalah klasifikasi komunitas tumbuhan dan analisis ekosistem. Autekologi,
falsafah dasar dasarnya adalah tumbuhan sebagai ukuran yang menggambarkan
kondisi lingkungan sekitarnya.
Menurut Clements setiap
tumbuhan merupakan alat pengukur keadaan lingkungan hidup sekitarnya, khususnya
iklim dan tanah. Bidang tersebut melahirkan kajian tentang tumbuhan sebagai
indikator alam atau lingkungan hidup dan dikenal dengan ekologi fisiologi (ekofisiologi).
Berdasarkan penjelasan
diatas, telah diketahui bahwa pada umumnya ekologi juga dapat dibagi menurut garis-garis taksonomi, misalnya
ekologi fisiologi, ekologi tumbuhan, ekologi hewan, dan ekologi jasad renik.
Konsep
Dasar Ekologi Tumbuhan
Ekologi adalah ilmu yang
mempelajari interaksi atau hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Sedangkan ekologi tumbuhan adalah ilmu pengetahuan yang secara
spesifik mempelajari interaksi tumbuh tumbuhan dengan lingkungannya.
Lingkungan sebagai suatu
faktor ekologi yang terdapat di sekitar tumbuh-tumbuhan dan makhluk hidup
lainnya dapat terdiri dari lingkungan biotik dan abiotik. Lingkungan biotik
(makhluk hidup) adalah lingkungan yang terdiri dari semua unsur makhluk hidup yang
ada (tumbuhan, hewan atau mikrobiota) dan lingkungan tak hidup (abiotik),
misalnya habitat, air, dan cahaya.
Habitat sebagai faktor
lingkungan tempat tinggal makhluk hidup dalam melaksanakan kehidupannya akan
mempengaruhi kehidupan tumbuh-tumbuhan dan makhluk lainnya. Misalnya air,
bahan-bahan mineral dan nutrien, serta cahaya matahari adalah faktor abiotik
yang berguna untuk proses sintesis. Hasil fotosintesis tersebut, misalnya
karbohidrat kemudian dapat dimanfaatkan pula oleh makhluk hidup lain sebagai
sumber energi.
Dalam suatu sistem ekologi,
tumbuhan sebagai satu kesatuan makhluk hidup secara individu disebut jenis atau
spesies, yang kemudian berkelompok dengan sesama jenisnya membentuk populasi
tumbuhan. Kumpulan berbagai jenis tumbuhan bersamasama membentuk komunitas
tumbuhan.
Dalam Ekologi Tumbuhan
kadang-kadang kajian tentang aspek ekologinya hanya pada tingkat populasi
tumbuh-tumbuhannya saja. Kajian tersebut dinamakan autekologi (ekologi
populasi), misalnya tentang aspek tahap-tahap kehidupannya atau respon dan
penyesuaian diri terhadap faktor lingkungan. Jika kajiannya meliputi berbagai
populasi tumbuhan dari bermacam-macam jenis (masyarakat tumbuhan) maka
kajiannya disebut sinekologi (ekologi komunitas), misalnya interaksi tumbuh-
tumbuhan satu sama lain dalam memanfaatkan air dan nutrien atau persebarannya.
Pengertian
dan Ruang Lingkup Ekologi
Pada prinsipnya ditinjau
dari biologi, makhluk hidup dapat dibagi atas dua bagian besar yaitu, hewan dan
tumbuhan. Kedua kelompok ini sangat tergantung kepada faktor-faktor yang ada
diluar dirinya baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Dengan kata lain
tidak ada satu makhluk hidup pun di dunia ini yang dapat berdiri sendiri tanpa
bergantung dengan faktor lainnya. Faktor luar yang mempengaruhi kehidupan
makhluk hidup ini disebut dengan lingkungan. Manusia sebagai makhluk hidup
telah terlibat dan tertarik dengan masalah- masalah lingkungan sejak dahulu
kala walaupun mereka tidak mengerti perkataan ekologi itu sendiri.
Ekologi merupakan bagian
kecil dari Biologi. Yang termasuk dalam ruang lingkup ekologi lingkungan ialah
organisme, populasi, komunitas, ekosistem, dan Biosfir. Jika kita perhatikan
bahasan-bahasan dalam mempelajari ekologi ternyata masing-masing ilmu yang
membahas suatu individu/grup tidak terlepas dari membahas masalah ekologi. Dari
penjelasan ini dapat dilihat ternyata ekologi merupakan ilmu yang cakupannya
amat luas. Bagaimana reaksi dari organisme atau individu atau kelompok individu
terhadap lingkungan atau sebaliknya juga dipelajari dalam ekologi. Organisme
dalam pengertian biologi ialah makhluk secara individu atau sesuatu kesatuan
organ yang mempunyai tanda-tanda dan aktifitas kehidupan. Organisma dalam
biologi sering disebut sebagai individu.
Populasi
Populasi ialah kumpulan dari
organisma-organisma sejenis yang dapat berbiak silang sedangkan komunitas ialah
kumpulan dari beberapa populasi yang hidup disuatu areal tertentu. Sebagai
contoh ialah, komunitas kolam, padang pasir, dan sebagainya
Ekosistem atau sistem
ekologi ialah satu unit tunggal dari komuniti tumbuhan dan hewan bersama-sama
dengan semua interaksi faktor-faktor fisik dari lingkungan yang ada di
dalamnya.
Secara sederhana ekosistem
adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat interaksi antara faktor-faktor
biotik dan abiotik.
Faktor Biotik
Faktor biotik adalah faktor
hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan maupun hewan.
Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai
konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer.
Faktor biotik juga meliputi
tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi individu, populasi, komunitas,
ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-tingkatan organisme makhluk hidup tersebut
dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi membentuk suatu
sistemyang menunjukkan kesatuan
Faktor Abiotik
Faktor abiotik adalah faktor
tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia. Faktor fisik utama yang
mempengaruhi ekosistem adalah sebagai berikut.
a.
Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena
suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis
organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.
b.
Sinar matahari
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara
global karena matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur
vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.
c.
Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air
dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan
dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan dan manusia,
air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain, misalnya transportasi
bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain, misalnya
tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.
d.
Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme.
Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga
berbeda. Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme,
terutama tumbuhan.
e.
Ketinggian
Ketinggian tempat menentukan jenis organisme
yang hidup di tempat tersebut, karena ketinggian yang berbeda akan menghasilkan
kondisi fisik dan kimia yang berbeda.
f.
Angin
Angin selain berperan dalam menentukan
kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu.
g.
Garis lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi
lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tak langsung menyebabkan
perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi. Ada organisme yang mampu
hidup pada garis lintang tertentu saja
Konsep
Ekologi Tumbuhan
Ekosistem merupakan suatu
sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup
dengan lingkungannya. ekosistem mempunyai dua komponen yang terdiri atas dua
macam, yaitu komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah komponen yang
terdiri atas makhluk hidup, sedangkan komponen abiotik adalah komponen yang
terdiri atas benda mati. Seluruh komponen biotik dalam suatu ekosistem
membentuk komunitas.
Dengan demikian, ekosistem
dapat diartikan sebagai kesatuan antara komunitas dengan lingkungan abiotiknya.
Ekosistem terbagi atas dua macam, yaitu terestrial dan akuatik. Terestrial
berarti ekosistem yang berada di daratan sedangkan akuatik merupakan ekosistem
perairan, misalnya ekosistem laut
Dalam ekosistem, terdapat
istilah komunitas yang berarti kumpulan yang terdiri dari beberapa populasi
yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu dan saling berinteraksi dan
mempengaruhi satu sama lain. Populasi merupakan sekumpulan individu yang
sejenis yang menempati suatu daerah tertentu. Kelangsungan hidup suatu
organisme pada suatu tempat di sebut habitat. Dalam suatu komponen biotik,
terbagi atas produsen, konsumen serta dekomposer. Produsen merupakan penyedia
makanan sedangkan konsumen merupakan organisme yang akan melakukan
ketergantungan terhadap produsen
Populasi tanaman padi di
sawah
KONSEP EKOLOGI, KOMUNITAS,
DAN POPULASI TUMBUHAN
1. Terdapat berbagai sistem
ekologi atau ekosistem di biosfer atau ekosfera bumi pada lingkungan terestris
atau lingkungan akuatik yang menjadi habitat makhluk hidup (tumbuh-tumbuhan,
hewan, dan mikrobiota) tinggal dan melaksanakan kehidupannya berinteraksi
dengan lingkungan hidupnya.
2. Proses kehidupan yang
berlangsung dalam sistem ekologi atau ekosistem tersebut pada dasarnya memiliki
prinsip-prinsip ekologi yang menjadi dasar interaksi atau hubungan timbal balik
antara komponen penyusun ekosistem.
3. Dalam ekologi tumbuhan
prinsip-prinsip ekologi tersebut berkaitan dengan jenis dan struktur ekosistem,
komponen-komponen penyusunnya, fungsi ekosistem, habitat atau tempat tinggal
tumbuhtumbuhan dan biota lainnya, serta relung ekologi (fungsi makhluk hidup di
habitatnya), macam-macam interaksi yang berlangsung dalam ekosistem, dan
sebagainya.
4. Komponen penyusun
ekosistem antara lain, terdiri dari komponen biotik (makhluk hidup) dan
komponen abiotik (habitat dan lingkungan) atau menurut komponen makhluk hidup
sebagai penyusun ekosistem antara lain dapat digolongkan menurut perolehan
energi menjadi komponen ototrof (tumbuhan hijau) dan komponen heterotrof (hewan
dan mikrobiota) atau menurut jenisnya dikenal ekosistem terestris (darat) dan
akuatik (perairan: perairan tawar dan laut).
5. Dalam ekosistem
tumbuh-tumbuhan mempunyai peran yang penting, antara lain dapat mengubah
kondisi habitat dan lingkungannya, seperti mengurangi radiasi sinar matahari,
mengatur iklim, atau membentuk humus mengikat energi matahari menjadi energi kimia
melalui proses fotosintesis dan menjadi menjadi sumber energi dan sumber
nutrisi dengan adanya kandungan unsurunsur organik maupun anorganik, energi
yang berguna untuk makhluk hidup lainnya.
6. Seluruh unsur makhluk
hidup dari berbagai jenis tumbuh-tumbuhan, hewan atau mikrobiota dalam sistem
ekologi membentuk suatu komunitas. Suatu komunitas tumbuh-tumbuhan adalah
sekelompok individu (jenis) tumbuhan yang menempati habitat tertentu.Penelaahan
ekologi komunitas diperlukan untuk memahami berbagai proses yang terjadi dalam
ekosistem, misalnya terbentuknya suatu komunitas rumput, komunitas paku-pakuan
atau komunitas hutan.
7. Konsep komunitas tumbuhan
penting dalam penelitian ekologi, karena apa yang terjadi dalam suatu komunitas
akan mempengaruhi makhluk hidup lainnya dalam komunitas tersebut. Misalnya
dalam pemberantasan gulma di perkebunan yang menjadi saingannya bagi tanaman
budidaya.
8. Dalam ekologi tumbuhan
secara umum yang dimaksud dengan populasi adalah sekelompok individu
tumbuh-tumbuhan sejenis, seperti pohon karet yang ditanam di perkebunan,
tanaman padi di sawah, dan lain lain. Dalam ekosistem, populasi tumbuhan
tidaklah statis karena dipengaruhi oleh pertambahan atau pengurangan anggota
populasi sepanjang waktu. Perubahan populasi dapat diketahui dari berbagai
sifat populasi yang mejadi ciri-ciri populasi, seperti kerapatan populasi,
natalitas, mortalitas, pertumbuhan atau persebaran populasi. Salah satu sifat
populasi yang bersifat numeric dan struktural adalah kerapatan jenis, yaitu
jumlah individu tumbuhan per satuan luas. Dengan kerapatan dapat ditentukan
perkembangan populasi dan sifat persebarannya.
Rangkuman
Seperti yang kita ketahui
Ekologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari intraksi atau hubungan timbal
balik antara tumbuhan-tumbuhan dengan lingkunganya.Lingkungan sebagai suatu
faktor ekologi yang terdapat di sekitar tumbuh-tumbuhan dan makhluk hidup lainnya
dapat terdiri dari lingkungan biotik dan abiotik.
Lingkungan biotik (makhluk
hidup) adalah lingkungan yang terdiri dari semua unsur makhluk hidup yang ada
(tumbuhan, hewan atau mikrobiota) dan lingkungan tak hidup (abiotik), misalnya
habitat, air, dan cahaya.
Dalam Ekologi Tumbuhan
kadang-kadang kajian tentang aspek ekologinya hanya pada tingkat populasi
tumbuh-tumbuhannya saja. Kajian tersebut dinamakan autekologi (ekologi
populasi), misalnya tentang aspek tahap-tahap kehidupannya atau respon dan
penyesuaian diri terhadap faktor lingkungan.
Jika kajiannya meliputi
berbagai populasi tumbuhan dari bermacam-macam jenis (masyarakat tumbuhan) maka
kajiannya disebut sinekologi (ekologi komunitas), misalnya interaksi tumbuh-
tumbuhan satu sama lain dalam memanfaatkan air dan nutrien atau persebarannya.
Populasi ialah kumpulan dari
organisma-organisma sejenis yang dapat berbiak silang sedangkan komunitas ialah
kumpulan dari beberapa populasi yang hidup disuatu areal tertentu. Sebagai
contoh ialah, komunitas kolam, padang pasir, dan sebagainya
Blogger Comment
Facebook Comment